Ichsan Erwin: DKI Jakarta Barometer Kekuatan Ekonomi Yang Mandiri
Paranipa.co.id: Pimpinan Wilayah (PW) Assosiasi IUMKM Indonesia Provinsi DKI Jakarta, di kawasan Kelapa Gading di lantik langsung oleh Ketum DPP Akumandiri Hermawaty Setiorini, Selasa (19/04/2016).
Dari pantauan redaksi, turut hadir Kepala dinas Koperasi, UMKM Irwandi, SH dan jajaran serta para tamu undangan perwakilan dari Jamkrindo serta ormas. Tampak Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Baladhika Karya Hendrik Karo Sekali dan komandan menwa Prov.DKI Jakarta Raden Umar.
Dalam sambutannya Mochamad Ichsan Erwin, ketua dewan pimpinan wilayah Assosiasi IUMKM Indonesia (AKUMANDIRI) Provinsi DKI Jakarta mengatakan, Kita tahu dan menyadari, jumlah pengusaha di Indonesia hanya di bawah 2 % dan itu angka yag sangat rendah dari idealnya sekitar 5 hingga 7 %.
Ironi nya jumlah usahawan atau pengusaha mikro ( self employee sudah mencapai 56 juta jiwa) melebihi 25 % jumlah penduduk indonesia.
Realitas UMKM sering di indentikan dengan pedagang kecil dan kaki lima. Padahal kategori kecil dan menengah dalam undang undang adalah pengusaha atau perusahaan dengan batasan modal hingga 10 M pun masih di kategorikan kecil.
Perhatian pemerintah ujar Ichsan, kita apresiasi melihat banyak program dan bantuan yang diberikan dalam pelatihan diklat, pemasaran hingga bantuan hibah langsung.
Bantuan ini lebih ditekankan pada pengusaha mikro, hal ini tidak di peroleh oleh pengusaha kecil padahal pengusaha kecil ini lah yang menjadi cikal bakal perusahaan yang akan menyerap banyak tenaga kerja, dapat meingkatkan angka 2 % tadi, tegasnya.
Pengusaha kecil hampir luput dari perhatian pemerintah, mereka relatif berjuang tanpa insentif, berkantor di garasi rumah, di kawasan perumahan, dimana izin domisili pun tidak ada.
Pengusaha kecil rata rata berlatar belakang pendidikan yang baik, tidak mungkin mau menerima bantuan gerobak, atau hanya di berikan stand gratis, pengusaha kecil butuh kantor murah yang layak, bantuan jaringan dan akses serta insentif pajak.
“Sinergi antar pengusaha kecil dengan usaha mikro akan menghasilkan produktivitas yang luar biasa, hanya saja bentuk sinergitas program yang belum tampak, serta banyaknya usaha mikro yang menjadi usahawan hanya sebagai sandaran sementara, karena tidak ada pilihan lain selain membuka lapak”, tandas Ichsan yang juga banyak aktif di berbagai ormas kepemudaan ini.
Maka saya selaku ketua DPW , ingin membuat suatu terobosan di mana mengangkat potensi pengusaha kecil, dan membina usaha mikro menjadi suatu kekuatan ekonomi yang mandiri, dan berwawasan, serta bertujuan memberikan kesehjateraan bagi masyarakat luas, tekadnya.(Klik Aktifis)
Dari pantauan redaksi, turut hadir Kepala dinas Koperasi, UMKM Irwandi, SH dan jajaran serta para tamu undangan perwakilan dari Jamkrindo serta ormas. Tampak Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Baladhika Karya Hendrik Karo Sekali dan komandan menwa Prov.DKI Jakarta Raden Umar.
Dalam sambutannya Mochamad Ichsan Erwin, ketua dewan pimpinan wilayah Assosiasi IUMKM Indonesia (AKUMANDIRI) Provinsi DKI Jakarta mengatakan, Kita tahu dan menyadari, jumlah pengusaha di Indonesia hanya di bawah 2 % dan itu angka yag sangat rendah dari idealnya sekitar 5 hingga 7 %.
Ironi nya jumlah usahawan atau pengusaha mikro ( self employee sudah mencapai 56 juta jiwa) melebihi 25 % jumlah penduduk indonesia.
Realitas UMKM sering di indentikan dengan pedagang kecil dan kaki lima. Padahal kategori kecil dan menengah dalam undang undang adalah pengusaha atau perusahaan dengan batasan modal hingga 10 M pun masih di kategorikan kecil.
Perhatian pemerintah ujar Ichsan, kita apresiasi melihat banyak program dan bantuan yang diberikan dalam pelatihan diklat, pemasaran hingga bantuan hibah langsung.
Bantuan ini lebih ditekankan pada pengusaha mikro, hal ini tidak di peroleh oleh pengusaha kecil padahal pengusaha kecil ini lah yang menjadi cikal bakal perusahaan yang akan menyerap banyak tenaga kerja, dapat meingkatkan angka 2 % tadi, tegasnya.
Pengusaha kecil hampir luput dari perhatian pemerintah, mereka relatif berjuang tanpa insentif, berkantor di garasi rumah, di kawasan perumahan, dimana izin domisili pun tidak ada.
Pengusaha kecil rata rata berlatar belakang pendidikan yang baik, tidak mungkin mau menerima bantuan gerobak, atau hanya di berikan stand gratis, pengusaha kecil butuh kantor murah yang layak, bantuan jaringan dan akses serta insentif pajak.
“Sinergi antar pengusaha kecil dengan usaha mikro akan menghasilkan produktivitas yang luar biasa, hanya saja bentuk sinergitas program yang belum tampak, serta banyaknya usaha mikro yang menjadi usahawan hanya sebagai sandaran sementara, karena tidak ada pilihan lain selain membuka lapak”, tandas Ichsan yang juga banyak aktif di berbagai ormas kepemudaan ini.
Maka saya selaku ketua DPW , ingin membuat suatu terobosan di mana mengangkat potensi pengusaha kecil, dan membina usaha mikro menjadi suatu kekuatan ekonomi yang mandiri, dan berwawasan, serta bertujuan memberikan kesehjateraan bagi masyarakat luas, tekadnya.(Klik Aktifis)
Ichsan Erwin: DKI Jakarta Barometer Kekuatan Ekonomi Yang Mandiri
Reviewed by kalibata
on
07.50
Rating:
Tidak ada komentar: